header baru 2024

Selamat Datang di Website Resmi Pengadilan Agama Poso. Jam Kerja Pelayanan Senin-Kamis : 08.00-16.30 WITA, Jum'at : 08.00-17.00 WITA. Integritas dan Layanan Berkualitas Adalah Prioritas

Written by nurul on . Hits: 4281

Resensi Materi Modul Agenda I Latsar CPNS 2025: Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, dan Kesiapsiagaan Bela Negara

 

Dalam perjalanan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), tugas utama bukan hanya bekerja secara profesional untuk melayani masyarakat, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa. Hal ini tercermin dalam tiga modul pelatihan dasar CPNS, yakni Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, serta Kesiapsiagaan Bela Negara.

Bela negara di era modern tidak lagi semata-mata identik dengan angkat senjata. Wujudnya kini lebih banyak tercermin dalam penguatan karakter, etika pelayanan, serta kemampuan menghadapi isu-isu global yang semakin kompleks. Ketiga modul tersebut menjadi panduan penting untuk membentuk ASN yang profesional sekaligus berjiwa nasionalis.

A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

Modul pertama menekankan fondasi dasar bangsa: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bagi ASN, empat konsensus ini bukan sekadar hafalan, melainkan kompas moral dalam bekerja. Simbol-simbol negara seperti bendera merah putih, Garuda Pancasila, bahasa Indonesia, dan lagu Indonesia Raya harus ditempatkan bukan sebagai formalitas, tetapi sebagai lambang persatuan.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 ayat (3) menegaskan nilai dasar bela negara: cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila, rela berkorban untuk bangsa, dan kemampuan awal bela negara.

Nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara menjadi pilar penting dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa. Sebagai garda terdepan pelayanan publik, ASN memiliki peran strategis untuk menerapkan nilai-nilai ini dalam tugas mereka. Namun, dalam praktiknya masih ada beberapa permasalahan yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam penerapan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara antara lain semangat kebangsaan mulai memudar, ASN terjebak dalam kepentingan politik, KKN, dan rutinitas administratif tanpa jiwa pengabdian.

Tantangan lain datang dari era globalisasi, banjir informasi, dan derasnya arus kepentingan sectoral sehingga dapat mengikis nilai kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda. Hal ini mengancam empat konsensus dasar bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika).

Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan langkah strategis seperti menekankan pemantapan wawasan kebangsaan melalui sejarah perjuangan bangsa, konsensus dasar bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika), pemahaman simbol negara, serta penanaman kesadaran bela negara sebagai hak sekaligus kewajiban warga negara. ASN diharapkan mampu menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan serta dapat mengintegrasikan wawasan kebangsaan dalam Sistem Administrasi NKRI sehingga ASN mampu menjadi perekat persatuan dan pelayan publik yang profesional:

Sebagaimana tertulis dalam modul:

“Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS, serta mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, atau golongan.”

B. Analisis Isu Kontemporer

Modul kedua menekankan pentingnya kemampuan ASN dalam menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis (Lingstra). Guna menghadapi perubahan lingkungan strategis (Lingstra) perlu membenahi diri dengan segala kemampuan, kemudian mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal insani (manusia). Modal utama yang dibutuhkan bukan hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga modal emosional, sosial, moral, etika, ketahanan fisik, dan kesehatan jasmani.

Permasalahan utama yang muncul adalah masih rendahnya kapasitas ASN dalam menghadapi isu-isu strategis, seperti korupsi, narkoba, terorisme, radikalisme, proxy war, hingga hoaks di media sosial. Padahal isu-isu ini bukan hanya mengancam birokrasi, tetapi juga ketahanan nasional.

Selain permasalahan terdapat pula tantangan yang harus dihadapi ASN yaitu ASN dituntut menjadi pribadi adaptif dan kritis di tengah perubahan global yang cepat. Tidak hanya sekadar patuh aturan, tetapi juga harus inovatif, berintegritas, dan mampu mengambil keputusan tepat di tengah arus isu nasional maupun global.

Berikut beberapa upaya strategis yang dapat ditempuh untuk menjawab permasalahan dan tantangan tersebut sebagai berikut

          1.       Membekali CPNS dengan teknik analisis isu dan critical thinking.

          2.       Memperkuat modal insani: intelektual, emosional, sosial, moral, hingga kesehatan jasmani.

          3.       Menumbuhkan ASN transformasional: inovatif, kreatif, menjaga etika, serta berorientasi pada pelayanan publik.

          4.       Penanaman sikap anti-korupsi, anti-narkoba, anti-radikalisme, serta literasi digital untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian.

Seperti ditegaskan dalam modul:

“Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia, merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan PNS dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis.”

C. Kesiapsiagaan Bela Negara

Modul ketiga menjelaskan bahwa Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Sayangnya, banyak ASN masih memandang bela negara sebatas militer. Padahal dalam konteks ASN, bela negara mencakup kesiapan mental, fisik, etika, loyalitas dan etika untuk mengabdi. Masalah yang sering muncul adalah banyak ASN masih kurang disiplin, kurang tangguh menghadapi perubahan, dan belum siap menghadapi ancaman multidimensional (politik, ideologi, sosial, ekonomi, hingga budaya), serta lemahnya komitmen pelayanan publik menjadi problem utama.

Tantangan besar datang dari lingkungan strategis yang dinamis, penuh ketidakpastian, dan kompleks. Sehingga terdapat Ancaman internal (korupsi, apatisme, rendahnya disiplin) dan eksternal (globalisasi, intervensi asing, pengaruh ideologi radikal), hingga minimnya pembiasaan perilaku bela negara dalam kehidupan sehari-hari ASN menjadi ujian bagi ASN.

Berikut beberapa upaya strategis yang dapat ditempuh untuk menjawab permasalahan dan tantangan tersebut sebagai berikut

          1.       Melatih kesiapsiagaan jasmani (baris-berbaris, olahraga, pola hidup sehat) dan mental (kepemimpinan, disiplin, kerja sama).

          2.       Melakukan simulasi lapangan: tata upacara, keprotokolan, kewaspadaan dini, hingga team building.

          3.       Pembekalan CPNS melalui kegiatan praktik seperti baris-berbaris, tata upacara sipil, keprotokolan, kewaspadaan dini, dan membangun tim.

          4.       Menanamkan nilai dasar: cinta tanah air, kesadaran berbangsa, yakin Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara.

Sebagaimana ditegaskan modul:

“Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik memiliki kesehatan, keterampilan jasmani prima serta secara psikis memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual, disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji.”

Bagi CPNS, materi ini bukan hanya syarat kelulusan pelatihan, melainkan bekal pengabdian sepanjang karier. ASN dituntut hadir sebagai pelayan publik yang bersih, berintegritas, anti-radikalisme, dan berjiwa nasionalis. Karena pada akhirnya, bela negara di era kini bukan lagi soal perang fisik, melainkan perjuangan intelektual, moral, dan pengabdian melalui pelayanan publik. ASN yang tangguh adalah benteng sejati bangsa.


Oleh: Guntur Risqi Mahardika, S.H.

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Poso 

Jl. P. Kalimantan No. 30 Poso

Sulawesi Tengah (94619)

Telp/Fax : 0452 - 21770

Email  : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

loc Lokasi Kantor

 facebook  igg  youtube  twitter

Tautan Aplikasi

Level AA conformance,
            W3C WAI Web Content Accessibility Guidelines 2.1  w3c html 5

cctv poso